Niat Balistik (Suporter tidak resmi Persiba) yang ingin memecah belah suporter Kaltim tampaknya mendapat tentangan dari suporter resmi Persiba, PFC (Persiba Fans Club). Layaknya kejadian Sabtu lalu saat Balistik bernyanyi rasis dan ingin membentangkan spanduk bertuliskan Anti Pusam, perlawanan lebih real dilakukan PFC & publik bola Balikpapan Selasa (22/11) sore kemarin dengan membentangkan spanduk bertuliskan “The Real Suporter Kaltim (AS Kaltim) Cinta Damai, No Rasisme & No Anarkis”.


Damai suporter Kaltim, PFC, Pusamania, Botman dan Mitman
Menurut informasi yang berhasil dihimpun langsung di Stadion Persiba Balikpapan, sikap ini dilakukan agar gejolak yang ditimbulkan oknum yang tak bertanggung jawab bisa diredam. “PFC sebagai suporter resmi Persiba jelas tak mau dirugikan dengan percikkan yang mereka timbulkan, kami serta masyarakat Balikpapan bersahabatan dengan siapapun. Jika ada pihak yang sengaja ingin memanfaatkan situasi sudah pasti itu bukan kami,” ungkap seorang petinggi PFC.
Aksi PFC Selasa sore kemarin layak diapresiasi, apalagi dalam beberapa kesempatan hanya PFC yang terlihat intensif melakukan komunikasi dengan suporter Kaltim untuk menjaga kedamaian.
“Warga Balikpapan secara terus terang akan menentang sikap memalukan kelompok tertentu, PFC sebagai suporter resmi akan lebih berperan aktif untuk tetap menjaga nama harum Persiba,” tambahnya lagi.
Sementara itu, sikap lebih bijak diperlihatkan suporter Persisam, Pusamania menyikapi permasalahan yang terjadi. Meski pada 31 Oktober lalu Pusamania harus dievakuasi setelah “Berperang” terbuka dengan suporter oknum yang mengatasnamakan Persiba, namun Pusamania tetap mempunyai rasa solidaritas tinggi terhadap ikatan suporter Kaltim.
“Hal yang paling sulit adalah menerima kenyataan dengan lapang dada, apalagi dalam kondisi kita benar, tapi suporter yang bijak adalah suporter yang cerdas dalam menyikapi kejadian. Masalah di Balikpapan mulai terkuak siapa suporter perusuh siapa suporter sahabat, jadikan kita Pusamania sebagai suporter keras tapi cerdas, sekarang kita mulai tahu siapa itu PFC siapa itu Balistik dan siapa itu kawan, siapa itu lawan dan siapa suporter sejati,” ungkap Sekjen Pusamania, Fauzan.
Disisi lain, meneruskan sikap pemberani PFC yang menentang sikap memalukan Balistik di Balikpapan. Pusamania pun langsung mempertimbangkan untuk memberikan pengamanan ekstra kala PFC berkunjung ke Bontang 2011 nanti.
Maklum, tur suporter resmi Persiba ke Bontang pasti akan melewati Samarinda yang notabenya adalah “Sarang” Pusamania. Untuk itu, sudah selayaknya Pusamania memberikan jaminan kepada PFC yang tidak memiliki terikatan konflik dengan Pusamania.
“Bisa saja nanti kita jemput mereka (PFC, red) saat memasuki kota Samarinda dari SMA Plus untuk mengantar mereka ke kawasan perbatasan Samarinda – Bontang, demikian pula saat mereka pulang kembali ke Balikpapan. Tapi dengan catatan ini berlaku hanya untuk suporter resmi di AS Kaltim dan untuk Persiba hanya ada nama PFC. Untuk suporter yang sudah menabuh perang kepada Pusamania, jangankan pengamanan untuk hadir di kota Bontang dan Tenggarong ketika mereka hadir di kota lain yang melewati daerah teritorial Pusamania kami jamin sulit, karena kami pasti kejar. Suporter yang ingin memecah perdamaian di Kaltim seperti dilakukan Balistik tetap harus diwaspadai,” pungkasnya. **