Aksi tak terpuji kembali diperlihatkan kelompok suporter Persiba Balikpapan. Dalam laga Persiba kontra Persela Lamongan yang berakhir imbang kemarin sore, kelompok suporter dengan warna kebesaran biru tersebut menyuarakan yel-yel menghina kelompok suporter Persisam Putra yang tergabung dalam Pusamania.


Ketua Pusamania, Tommy Ermanto Pasemahi malam tadi sangat menyesalkan tindakan suporter Persiba tersebut. Tommy mengaku kaget ketika menyaksikan siaran langsung di televisi, mendengar suara yang menghina Pusamania.Padahal para pentolan suporter sebelumnya sudah menyatakan damai di Bumi Etam pada semua kelompok suporter di Kaltim.

“Saya langsung hubungi Pak Syahril (Syahril Taher, Ketua Umum Persiba, Red) atas tindakan suporter Persiba tersebut,” terang Tommy.
Dijelaskannya, pada laga penyisihan Inter Island Cup di Samarinda, 4 kelompok suporter di Kaltim sudah sepakat damai dan tak akan bermusuhan.
“Namun apa yang terjadi pada suporter Persiba sangat kami sesalkan. Kami tahu aksi tersebut bukan disuarakan Persiba Fans Club (PFC), sebagai suporter resmi Persiba. Tetapi itu dari Balistik, suporter yang dari dulu memang menjadi biang keributan,” terang Tommy.
Sementara itu Syahril, saat dikonfirmasi secara terpisah mengaku sangat kecewa dengan sikap suporter tersebut. Bahkan usai pertandingan, Syahril langsung memanggil jajaran panpel untuk menjelaskan masalah tersebut.
“Terus terang, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Saya yang bukan warga Samarinda saja sangat tersinggung. Di Samarinda banyak saudara dan teman saya. Gubernur, Said Amin dan H Harbiansyah adalah teman-teman saya. Makanya saya langsung panggil panpel untuk menjelaskan masalah tersebut,” terang Syahril yang juga Ketua Badan Liga Indonesia tersebut.
Syahril menyebut kalau yel-yel yang terdengar bukan dari PFC, tetapi suporter Balistik yang sebelumnya sudah dilarang hadir di stadion.
“Makanya saya bilang pada panpel, kalau kejadian seperti itu terulang lagi, saya pastikan tak ada suporter selain PFC yang mendukung Persiba. Saya minta maaf atas kejadian itu pada suporter Persisam Putra dan warga Samarinda. Saya juga pastikan kasus seperti itu tak akan terulang lagi,” pungkasnya.
Terpisah, Persiba Fans Club sebagai suporter resmi Persiba Balikpapan juga mengaku kecewa dengan tindakan oknum suporter yang merusak citra baik Persibamania. Terlebih, nyanyian rasis yang dilakukan suporter tidak resmi Persiba sudah melukai janji perdamaian suporter di Kaltim.
“Tindakan itu sangat memalukan, tidak melambangkan tipikal orang Balikpapan, padahal mereka hanya segelintir tapi efeknya jelas merugikan kami yang cinta perdamaian,” ungkap Mail, mewakili suara Persibamania.
BALISTIK DILARANG MASUK
Panitia Pelaksana (Panpel) Persiba Balikpapan meminta maaf kepada suporter dan manajemen Persisam Samarinda. Permintaan maaf itu disampaikan karena tindakan suporter Persiba yang meneriakkan kata-kata tidak pantas saat laga Persiba menjamu Persela Lamongan di Stadion Persiba Balikpapan, Rabu (14/12/2011).
“Kami atas nama panitia pelaksana meminta maaf kepada seluruh manajemen maupun suporter Persisam, atas ulah suporter yang meneriakkan yel-yel tidak pantas untuk Persisam. Kami mengecam perbuatan tersebut,” ujar Wakil Ketua II, Syarief Syamsul usai rapat mendadak di Sekretariat Persiba.
Menurut Syarief, seluruh suporter yang ada di Kalimantan Timur seharusnya menyatu, kompak, dan bekerjasama memberikan yang terbaik, mulai dari kreativitas suporter dan lainnya. “Aksi yel-yel kepada Persisam merupakan hal yang patut disesalkan,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, suporter Persiba (Balistik) terancam akan tidak mendapatkan tiket khusus pada pertandingan melawan Persegres Gersik pada 6 Januari 2012 mendatang.
“Kita kan sama-sama suporter dari Kaltim, dan kita semua bersaudara, harus saling merangkul. Harusnya bersatu, bukan saling mengejek. Ini jelas tidak dibenarkan. Untuk pertandingan selanjutnya kami tidak akan memberikan tiket khusus bagi mereka,” tegasnya. **