Laga ujicoba tim sepakbola PON Kaltim versus Persatuan Sepakbola Kutai Timur (Persikutim) Rabu lalu di Stadion Utama Sangata, diciderai dengan aksi hinaan suporter dalam pertandingan yang berakhir 2-1 untuk Persikutim itu.


Tak terpuji, penghinaan Balistik dianggap kelompok suporter di Kaltim sebagai biang kerok kekisruhan.
Aksi hinaan melalui nyanyian dan yel-yel itu mengarah kepada tim suporter Persisam Putra, yakni Pusamania.
Sekretaris Umum Pusamania, Abdul Somad Fauzan, sangat menyesalkan tindakan hinaan itu sebagai bentuk tidak sportif, menciderai semangat olahraga dan memperkeruh hubungan antar suporter di Kaltim. Padahal tim yang bertanding salah satunya adalah tim PON Kaltim. “Harusnya kita semua mendukung, bukan memprovokasi,” sesal Fauzan.
Ia menduga ada provokator yang sengaja menyusup dalam barisan suporter dan berniat mengadu domba. Salah satunya juga memanfaatkan pergesekan yang pernah terjadi antara Pusamania dengan Balistik, tim suporter Persiba.
Seperti dikutip dari Koran Kaltim, Ketua Bontang Mania, Hamzani, membantah keras jika barisan suporternya ikut turut serta dalam tindakan tak terpuji itu. Meski ia menerima informasi bahwa atribut Bontang Mania selaku suporter Bontang FC, juga tampak pada kumpulan suporter yang menghina.
Bontang Mania, katanya, sangat menentang tindakan menghina dalam olahraga tertama di Kaltim. “Saya juga sudah cek, tidak ada yang berangkat ke Kutim saat itu. Atribut Bontang Mania yang ada di kerumunan suporter diyakini bukan anak Bontang melainkan hanya menggunakan atribut Bontang Mania,” ungkap Hamzani akrab disapa Anca.
Ketua Paguyuban Arema Samarinda, Sutrisno Wardoyo, menegaskan aksi suporter iyang mengatasnamakan Arema Borneo merupakan organisasi ilegal. Secara organisasi, Arema Borneo belum pernah terbentuk di Kaltim.
“Itu aksi suporter illegal. Kami sangat dirugikan dengan aksi hinaan yang mengatasnamakan Arema Borneo. Keberadaan organisasi ini tidak jelas dan belum pernah dibentuk. Jika memang ada pihak yang mengaku sebagai pengurus Arema Borneo maka saya siap berhadapan dengannya,” tantang Sutrisno.
Ia juga mengaku sangat menyesalkan dengan adanya aksi hinaan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab dan menjadi provokator. Karena aksi itu bisa berdampak pada rusaknya hubungan silaturahmi dan persaudaraan yang sudah dibangun Paguyuban Arema di Samarinda dengan Pusamania.
Dari informasi yang didapat, pelaku yang dimaksud pihak Arema di Sengata adalah suporter Persiba Balikpapan, Balistik yang ada di kota tersebut. “Kami sudah menelusuri pelakunya dan mereka sudah meminta maaf. Kami sudah peringatkan agar tidak mengulang aksi hinaan itu. Semua sudah kami selesaikan agar tidak merusak hubungan baik yang ada dengan Pusamania dan suporter lain di Kaltim. Saya juga meminta mereka tidak menggunakan atribut Arema sebagai alat untuk melakukan aksi hinaan,” pungkasnya. **
Sumber : Koran Kaltim dan Berbagai Sumber Lainnya